halo guys...banyak yang bertanya tanya sebenarnya charging ponsel
yang tepat itu gimana sih? Apa benar kalau nge-charge semalaman untuk
ponsel zaman sekarang tidak bermasalah?? Benarkah charge ponsel sesering
mungkin selama tidak sampai 0% tidak akan mengalami masalah?
begitulah pertanyaan salah seorang sahabat saya,
Seperti cerita legenda, begitupun masalah charging baterai pada smartphone, seringkali lebih banyak mitos dan pantangannya. Seolah-olah para pembuat smartphone yang teknologinya semakin hebat, bisa menggantikan sebagian fungsi PC, tidak pernah memecahkan masalah charging dari tahun ke tahun.
Betul kita akan masih akan mendengar ada satu dua smartphone terbakar saat charging, tetapi bukan berarti teknologi charging tidak berkembang, biasanya ada masalah kasus per kasus di kejadian smartphone terbakar saat charging.
Smartphone modern memiliki chip yang mengatur proses charging, chip ini memantau kondisi baterai, baik berupa tegangan dan suhu, dan menyesuaikan proses charging.
Smartphone ditinggal tidur sambil di charge sampai pagi? Boleh dan tidak masalah, karena ketika hampir penuh, proses charging juga melambat untuk mendinginkan suhu, dan ketika baterai sudah penuh, ada proses trickle charging, untuk menyesuaikan arus masuk dan penggunaan, sehingga tidak ada kelebihan atau over charging yang membuat baterai panas.
Coba saja setiap kita bangun pagi dan pegang smartphone yang sedang di-charge semalaman, biasanya kondisinya dingin, tidak hangat apalagi panas.
Baterai smartphone yang sekarang ini berupa baterai Li-Ion, berbeda dengan baterai ponsel zaman dulu yang berupa baterai Ni-MH atau Ni-Cd yang memiliki 'memory effect' sehingga harus dihabiskan sebelum di-charge ulang. Baterai Lithium Ion justru kebalikannya, usahakan jangan pernah dipakai sampai habis.
Baterai yang habis ini pada smartphone, seperti orang yang sudah kelelahan, lapar, dan tertidur lemas, membangunkannya pun sulit, butuh usaha ekstra. Untuk mengisi baterai Li-Ion yang kosong dibutuhkan tegangan yang besar dan cenderung membuat baterai panas. Suhu panas berlebihan ini menjadi musuh dari baterai Lithium Ion, sehingga umurnya akan lebih pendek.
Umur baterai dihitung dari jumlah cycle, proses 100% charge dan discharge. Misalnya baterai kita sekarang 100%, kemudian digunakan hingga tersisa 50%, kemudian diisi lagi sampai 100%, ketika digunakan sampai 50% lagi berarti terhitung 1 cycle.
Setiap baterai tidak memiliki kepastian berapa cycle hingga kemampuannya kemudian menurun, ini tergantung dengan cara kita menggunakannya. Rata-rata baterai handphone memiliki kemampuan cycle antara 300-500 cycle. Jika sering menggunakan baterai hingga hampir habis atau habis, cycle baterai akan lebih sedikit.
Beberapa ahli baterai menyarankan saat baterai masih 60-70% dan kita charge, jumlah batas cyclenya akan bertambah, karena baterai mudah diisi dengan panas yang tidak berlebihan.
Saat kita bangun pagi dengan kondisi baterai smartphone 100%, kemudian digunakan sampai tiba di kantor dan sisa 70%, charge saja, tidak perlu menunggu hingga tanda baterai kuning apalagi merah. Bebarapa ahli menyarankan jika ingin memiliki baterai berumur panjang, charging sebelum isinya di bawah 40%.
Teknologi baterai rata-rata sekarang, setelah digunakan 1 tahunan, kapasitas full-nya tidak akan 100% lagi, tapi rata-rata 80%. Teknologi baterai smartphone terbaru, sudah bisa lebih baik, hingga setelah digunakan 1 tahunan, kapasitas full-nya hanya berkurang 5%.
Saat ini kemungkinan besar kita tidak akan menggunakan smartphone yang sama hingga bertahun-tahun, jadi jangan sampai mitos dan banyak larangan charging, mengganggu kenyamanan kita.
begitulah pertanyaan salah seorang sahabat saya,
Seperti cerita legenda, begitupun masalah charging baterai pada smartphone, seringkali lebih banyak mitos dan pantangannya. Seolah-olah para pembuat smartphone yang teknologinya semakin hebat, bisa menggantikan sebagian fungsi PC, tidak pernah memecahkan masalah charging dari tahun ke tahun.
Betul kita akan masih akan mendengar ada satu dua smartphone terbakar saat charging, tetapi bukan berarti teknologi charging tidak berkembang, biasanya ada masalah kasus per kasus di kejadian smartphone terbakar saat charging.
Smartphone modern memiliki chip yang mengatur proses charging, chip ini memantau kondisi baterai, baik berupa tegangan dan suhu, dan menyesuaikan proses charging.
Smartphone ditinggal tidur sambil di charge sampai pagi? Boleh dan tidak masalah, karena ketika hampir penuh, proses charging juga melambat untuk mendinginkan suhu, dan ketika baterai sudah penuh, ada proses trickle charging, untuk menyesuaikan arus masuk dan penggunaan, sehingga tidak ada kelebihan atau over charging yang membuat baterai panas.
Coba saja setiap kita bangun pagi dan pegang smartphone yang sedang di-charge semalaman, biasanya kondisinya dingin, tidak hangat apalagi panas.
Baterai smartphone yang sekarang ini berupa baterai Li-Ion, berbeda dengan baterai ponsel zaman dulu yang berupa baterai Ni-MH atau Ni-Cd yang memiliki 'memory effect' sehingga harus dihabiskan sebelum di-charge ulang. Baterai Lithium Ion justru kebalikannya, usahakan jangan pernah dipakai sampai habis.
Baterai yang habis ini pada smartphone, seperti orang yang sudah kelelahan, lapar, dan tertidur lemas, membangunkannya pun sulit, butuh usaha ekstra. Untuk mengisi baterai Li-Ion yang kosong dibutuhkan tegangan yang besar dan cenderung membuat baterai panas. Suhu panas berlebihan ini menjadi musuh dari baterai Lithium Ion, sehingga umurnya akan lebih pendek.
Umur baterai dihitung dari jumlah cycle, proses 100% charge dan discharge. Misalnya baterai kita sekarang 100%, kemudian digunakan hingga tersisa 50%, kemudian diisi lagi sampai 100%, ketika digunakan sampai 50% lagi berarti terhitung 1 cycle.
Setiap baterai tidak memiliki kepastian berapa cycle hingga kemampuannya kemudian menurun, ini tergantung dengan cara kita menggunakannya. Rata-rata baterai handphone memiliki kemampuan cycle antara 300-500 cycle. Jika sering menggunakan baterai hingga hampir habis atau habis, cycle baterai akan lebih sedikit.
Beberapa ahli baterai menyarankan saat baterai masih 60-70% dan kita charge, jumlah batas cyclenya akan bertambah, karena baterai mudah diisi dengan panas yang tidak berlebihan.
Saat kita bangun pagi dengan kondisi baterai smartphone 100%, kemudian digunakan sampai tiba di kantor dan sisa 70%, charge saja, tidak perlu menunggu hingga tanda baterai kuning apalagi merah. Bebarapa ahli menyarankan jika ingin memiliki baterai berumur panjang, charging sebelum isinya di bawah 40%.
Teknologi baterai rata-rata sekarang, setelah digunakan 1 tahunan, kapasitas full-nya tidak akan 100% lagi, tapi rata-rata 80%. Teknologi baterai smartphone terbaru, sudah bisa lebih baik, hingga setelah digunakan 1 tahunan, kapasitas full-nya hanya berkurang 5%.
Saat ini kemungkinan besar kita tidak akan menggunakan smartphone yang sama hingga bertahun-tahun, jadi jangan sampai mitos dan banyak larangan charging, mengganggu kenyamanan kita.
Iya juga sih, cuman hape ane sering charge sehari sekali, itu pun biasanya charge sebelum sholat shubuh dan ketika mau berangkat kerja sudah penuh.
ReplyDeleteNice Artikel gan, Jangan lupa BW ke Sinarhadiwijaya.id